ETIKA biasanya berkaitan erat
dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu
“Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
PROFESI merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi, untuk memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, dimana pemakaian dengan cara yang benar keterampilan dan keahlian yang tinggi hanya dapat dicapai dengan penguasaan pengetahuan, serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.
PROFESIONALISME merupakan
komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya
secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu
kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu
profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas
profesionalnya.
Etika profesi : penggunaan bakuan dari evaluasi moral terhadap masalah penting dalam kehidupan profesional.
Alasan : masyarakat harus dilindungi dari kerugian yang ditimbulkan karena ketidak mampuan teknis dan perilaku yang tidak etis, dari mereka yang menganggap dirinya sebagai tenaga profesional dalam bidang tersebut.
Etika dan profesionalisme diperlukan untuk:
- menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
- membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan.
- membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota tertentu.
- mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
- merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
- Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐ undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.
Siapa yang menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI?
Semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang menggunakan
(berhubungan dengan) TSI hendaknya menerapkan Eti
ka dan Profesionalisme
TSI. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung
jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk
menghindari isu-isu etika.
Beberapa masyarakat yang memerlukan perlindungan :
1.Masyarakat umum
2.Pembeli produk dan jasa komputer
3.Penyedia tenaga ahli komputer
4.Tenaga ahli komputer
Usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan profesional di bidang teknologi komputer dan informasi:
1. Sertifikasi
2. Akreditasi
3. Forum Komunikasi
Dua kelompok kode etik dan perilaku:
1. Organisasi atau lembaga di mana ia bekerja
2. Asosiasi Profesi
Beberapa usaha untuk meningkatkan kode etik:
1. Menyebarkan dokumen kode etik kepada orang yang menyandang profesi yang bersangkutan
2. Melakukan promosi etika profesional
3. Memberikan sanksi disipliner yang melanggar kode etik
Etika dan profesionalisme TSI digunakan/dapat diterapkan ketika
seseorang hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Etika
dan profesionalisme hendaknya dijalankan setiap waktu pada saat yang
tepat. Sebuah pertanggung-jawaban dari suatu etika dan profesionalisme
harus nyata.
Sumber:
https://thekicker96.wordpress.com/apakah-etika-dan-profesionalisme-tsi/
http://eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf
mkusuma.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../W01-Pengertian+Etika.pdf
e_cahya.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../Etika+dan+Profesionalisme.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar